Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), menyatakan bahwa Prabowo Subianto akan menjadi faktor kunci dalam rekonsiliasi politik nasional.
Terutama dalam upaya untuk berdialog dengan PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ujang menekankan bahwa kemungkinan Prabowo bertemu dengan Megawati lebih terbuka karena keduanya tidak memiliki konflik masa lalu yang signifikan.
“Upaya Prabowo untuk bertemu dengan tokoh politik, termasuk dari kubu yang berseberangan, menstimulasi rekonsiliasi nasional,” kata Ujang pada Selasa (16/4/2024).
Dari tiga poros dalam Pilpres 2024, tantangan bagi kubu Prabowo-Gibran terletak pada usaha untuk mengadakan pertemuan dengan PDIP, terutama dengan Megawati.
Sementara itu, kubu lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dianggap sudah menjalin hubungan yang baik karena telah terjadi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dengan Prabowo dan Presiden Joko Widodo setelah Pemilu ini. Bahkan, Surya Paloh telah mengakui kemenangan Prabowo-Gibran atas nama Partai Nasdem.
Baca Juga : Plt. Ketua Umum PPP Hadiri Halal Bihalal Partai Golkar, Sinyal Merapat Ke Prabowo-Gibran?
Menurut Ujang, situasi serupa mungkin juga dialami oleh Jokowi karena keluarganya telah memutus hubungan dengan Megawati dan PDIP yang sebelumnya memberikan perlakuan istimewa.
Baca Juga : Pengamat Nilai Amicus Curiae Megawati Belum Tentu Dapat Pengaruhi MK
Gerindra dan Megawati Tidak Ada Perselisihan
Sementara itu Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, menyatakan bahwa interaksi antara partainya dengan partai politik lainnya sering terjadi, termasuk komunikasi informal dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dia juga menyebut bahwa hubungan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri berjalan baik. Bahkan, menurutnya, tidak ada konflik antara keduanya.
“Maka dari itu, jika ada pembicaraan tentang rekonsiliasi, menurut saya tidak ada yang perlu direkonsiliasi. Karena tidak pernah ada konflik, tidak ada perpecahan antara kedua tokoh ini,” ujar Dasco di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (17/4/2024).
Prabowo sendiri sangat menghormati Ketua Umum PDIP tersebut. Meskipun waktu pertemuan keduanya belum dipastikan, Dasco mengatakan bahwa komunikasi akan menjadi lebih intensif setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Saya belum mengetahui, karena komunikasi-komunikasi ini akan berlangsung setelah putusan MK,” ujar Dasco.