Menurut Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka sudah tak lagi menjadi anggota partai. Gibran melihat tidak ada yang keberatan dengan ucapan Komarudin Watubun.
Awalnya, Komarudin Watubun ditanyai apakah PDIP meniadakan kemungkinan kerja sama dengan Prabowo-Gibran dan soal posisi Gibran di partai lambang banteng itu.
“Siapa? Gibran itu bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak diambil keputusan itu, diulang-ulang itu gimana,” kata Komarudin di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Komarudin juga menjawab pertanyaan mengenai ayah Gibran—Presiden Joko Widodo, atau Jokowi—dan posisinya di PDIP. Menurut Komarudin, Jokowi sudah berangkat.
Baca Juga: Tim Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Silaturahmi di Kartanegara Kemarin Malam
“Orang sudah di sebelah sana bagaimana mau bilang bagian masih dari PDI Perjuangan,” ujarnya.
Singkat cerita, Gibran menyatakan dirinya bukan lagi kader PDIP dan menggunakan nama Komarudin Watubun.
“Ya sudah enggak apa-apa,” ujar Gibran merespons pernyataan Komarudin tersebut kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 23 April 2024.
Lebih lanjut, Gibran menegaskan tak akan membantah pernyataan Komarudin lebih jauh. Ia pun mengatakan, tak masalah jika PDIP memutuskan memberhentikannya di kemudian hari.
Baca Juga: KPU Sahkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, 4.266 Polisi Siaga
“Enggak papa, dipecat ya enggak papa,” ujar Gibran.
Wali Kota Solo juga mengatakan, jika mereka dianggap bukan lagi kader PDIP, maka belum ada pembicaraan mengenai gagasan dirinya dan Jokowi bergabung dengan partai politik lain.
“(Partai baru untuk berlabuh) Belum ada pembahasan ke situ. Tunggu saja nanti ya. (Partai baru Jokowi) Oh saya tidak tahu ya. Tanyakan ke beliau sendiri,” ucap pria berusia 36 itu.
Di tengah riuh rendah politik yang sering kali memanas, Gibran Rakabuming Raka memilih untuk menanggapi dengan santai pernyataan yang menyebut dirinya bukan lagi bagian dari PDIP.
Sebagai Wali Kota Solo yang baru saja terpilih menjadi Wakil Presiden Indonesia, Gibran memahami bahwa jalannya karier politiknya akan penuh dengan tantangan dan dinamika.
Dengan sikap yang tenang dan matang, ia menegaskan bahwa perbedaan pandangan politik seharusnya tidak menjadi halangan dalam mewujudkan kepentingan yang lebih besar bagi negara.
Gibran juga menghargai masa lalunya di PDIP dan mengatakan bahwa ia tetap akan menghormati dan menghargai semua pengalaman serta pelajaran yang telah didapat selama ini.
Dengan ini, Gibran membuktikan bahwa keteguhan dan ketenangan akan selalu menjadi kunci dalam menghadapi segala situasi.