Presiden Joko Widodo memberikan arahan mengenai meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah akibat dari konflik antara Iran dan Israel yang semakin memanas.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Jokowi menyampaikan dua pesan kunci terkait situasi tersebut.
“Presiden tadi mengemukakan dua pesan penting, yaitu mengajak untuk terus melakukan diplomasi guna mendorong pihak-pihak terlibat agar menjaga diri dan menghindari peningkatan ketegangan, karena peningkatan tersebut tidak akan menguntungkan siapa pun,” katanya usai Rapat Terbatas pada hari Selasa (16/4/2024).
Menlu Retno menyampaikan bahwa pemerintah dan pihak terkait telah memulai proses evaluasi terhadap konsekuensi yang mungkin timbul jika terjadi peningkatan konflik.
“[Dievaluasi] konsekuensinya seperti apa terhadap setiap negara, termasuk harga minyak, harga barang kebutuhan lainnya, serta nilai tukar dolar, dan sebagainya,” ungkapnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Arifin Tasrif mengemukakan pendapat sejalan, menyatakan bahwa arahan yang diberikan oleh Jokowi adalah untuk merancang strategi dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi dan bersiap untuk mengimplementasikan alternatif guna meminimalisir dampak yang mungkin muncul.
“Barang-barang yang berada di Terusan Suez dan Selat Hormuz bisa mengalami gangguan. Jika terjadi gangguan tersebut, dapat menyebabkan gangguan pasokan yang berpotensi mengakibatkan penurunan produksi, peningkatan biaya logistik, serta kenaikan harga minyak,” ujarnya.
Baca Juga : Janji Joe Biden untuk Lindungi Laut Cina Selatan
Respons Pemimpin Dunia Terhadap Konflik Iran-Israel
Sementara itu, para Pemimpin dunia merespons serangan udara besar-besaran yang dilakukan Iran terhadap Israel pada Sabtu, 13 April lalu dengan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik regional.
Serangan itu, yang melibatkan lebih dari 300 drone dan rudal menurut Israel, meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di wilayah yang sudah terlibat dalam perang di Jalur Gaza.
Meskipun serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan terbatas, Israel melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Iron Dome-nya berhasil mencegat 99% dari drone dan rudal yang diluncurkan oleh Iran.
Iran menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas serangan rudal Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus Suriah, yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga jenderal pasukan Garda Revolusi Iran pada 1 April lalu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk keras serangan tersebut, menyatakan kewaspadaan AS terhadap segala ancaman dan kesiapan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi warganya.
Di Amerika Selatan, Presiden Kolombia Gustavo Petro meminta PBB untuk segera bertemu dan berkomitmen terhadap perdamaian. Sedangkan Presiden Argentina Javier Milei menyatakan solidaritas dan komitmen teguh terhadap Israel setelah serangan Iran.
Pemimpin Eropa juga mengecam serangan Iran terhadap Israel dan berkomitmen untuk meredakan ketegangan.
Baca Juga : Prabowo Terus Upayakan Rekonsiliasi demi Bangsa
“Saya mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan Iran terhadap Israel, yang dapat mengancam stabilitas regional,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Minggu melalui platform media sosial X.
“Prancis sedang berusaha untuk mengurangi ketegangan dengan para mitranya dan meminta agar semua pihak menahan diri.”
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga mengecam serangan tersebut pada hari Sabtu, menyatakan bahwa Jerman sangat mengutuk tindakan tersebut dan memperingatkan bahwa hal itu dapat membawa kawasan ke dalam kekacauan.
“Iran dan sekutunya harus segera menghentikan tindakan tersebut. Kami menyampaikan solidaritas penuh kepada Israel saat ini,” kata Baerbock melalui X, seperti yang dilaporkan oleh NBC.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga mengecam serangan tersebut dengan tegas, menyebutnya sebagai tindakan yang gegabah dan menegaskan bahwa Inggris akan terus mendukung keamanan Israel.
“Iran sekali lagi menunjukkan niatnya untuk menciptakan kekacauan di wilayahnya sendiri,” kata Sunak dalam pernyataannya. “Dengan sekutu kami, kami sedang bekerja keras untuk menstabilkan situasi dan mencegah peningkatan lebih lanjut dalam eskalasi. Tidak ada yang menginginkan lebih banyak pertumpahan darah.”
Prancis dan Inggris diketahui telah membantu mencegat beberapa serangan Iran terhadap Israel pada hari Sabtu.