Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI), mengemukakan bahwa ketegangan politik di antara negara-negara di wilayah Timur Tengah menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan signifikan dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (16/4), setelah periode libur panjang Lebaran.
“Irvan menyatakan bahwa peningkatan ketegangan politik antara negara-negara di Timur Tengah setelah serangan lebih dari 300 drone dan rudal oleh Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) waktu setempat,” kata Irvan kepada pers di Jakarta pada hari Selasa.
Selain itu, menurutnya, faktor lain yang berkontribusi adalah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS), atau yang dikenal dengan US Treasury yield, seiring dengan meningkatnya inflasi AS dan dinamika geopolitik.
Sementara itu, dari dalam negeri, ia menjelaskan bahwa beberapa data ekonomi domestik yang dirilis dalam dua pekan terakhir juga berkontribusi terhadap pelemahan IHSG.
Baca Juga : Tim Prabowo-Gibran Klaim Permohonan 01 dan 03 di MK Gagal
Salah satunya adalah data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Maret 2024, yang mencatatkan kenaikan sebesar 3,05 persen year on year (yoy), dibandingkan dengan periode Februari 2024 yang sebesar 2,75 persen (yoy).
Selain itu, data cadangan devisa (cadev) Indonesia untuk periode Maret 2024 juga menyumbang faktor pelemahan, dengan catatan sebesar 140,4 miliar dolar AS, turun dari periode Februari 2024 yang mencapai 144 miliar dolar AS.
Selain faktor-faktor tersebut, adanya periode libur panjang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah juga berpengaruh terhadap pelemahan IHSG, terutama di tengah berbagai sentimen ekonomi global yang sedang terjadi.
Baca Juga : PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran!
Irvan menjelaskan bahwa periode libur panjang Lebaran di Indonesia berlangsung dari tanggal 8 hingga 15 April 2024, sehingga penyesuaian pasar baru terjadi pada hari ini, Selasa (16/4).
Irvan juga menjelaskan bahwa berbagai indeks bursa saham global, termasuk di Vietnam, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Filipina, dan Australia, juga telah mencatatkan penurunan lebih dari 2 persen dalam dua hari terakhir sejak Jumat (12/4).
“Hal ini menunjukkan adanya penyesuaian IHSG sejalan dengan akumulasi risiko pasar selama periode libur,” ujar Irvan.
Pada perdagangan Selasa (16/04) ini, IHSG mengalami koreksi sebesar 122,06 poin atau 1,68 persen menjadi 7.164,81, dengan level terendah di 7.066,57 dan level tertinggi di 7.285,78. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.819.276 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 24,69 miliar lembar senilai Rp23,01 triliun.